Jakarta - Utang pemerintah pusat Indonesia hingga Oktober 2009 tercatat  sebesar US$ 167,86 miliar atau setara dengan Rp 1.602,86 triliun. Angka  ini terus mengalami penurunan dibandingkan jumlah utang per akhir 2008  yang mencapai Rp 1.636,74 triliun.
Namun jika dilihat dari nilai  dolar, utang Indonesia mengalami kenaikan. Pada akhir 2008, dalam  denominasi dolar, total utang RI mencapai US$149,47 miliar.
Namun  sampai Oktober 2009 menjadi US$ 167,86 miliar. Tapi jika dikonversi ke  dalam rupiah nilainya menurun sebab nilai tukar yang menguat, dari Rp  10.950/dolar AS di 2008, menjadi Rp 9.545/dolar AS di Oktober 2009.
Utang  itu terdiri dari pinjaman US$ 65,65 miliar dan surat berharga US$ 102,2  miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 5.401 triliun,  maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 30%.
Demikian data  yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Sabtu (26/12/2009).
Hingga  tahun 2009, terjadi kenaikan dalam penerbitan surat uang pemerintah  pusat dari US$ 82,78 miliar di akhir 2008 menjadi US$ 102,2 miliar.
Sementara  rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Oktober  2009 adalah:
Bilateral : US$ 42,6 miliar
Multilateral: US$ 20,78  miliar
Komersial : US$ 2,2 miliar
Supplier : US$ 70 juta.
Secara  jumlah utang Indonesia memang meningkat dari tahun ke tahun, namun  secara rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan. Hal itu sejalan  dengan terus meningkatnya PDB Indonesia.
Berikut catatan utang  pemerintah pusat sejak tahun 2000 berikut rasio utangnya terhadap PDB:
Tahun  2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun  (77%)
Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
Tahun 2003: Rp  1.232,04 triliun (61%)
Tahun 2004: Rp 1.299,50 triliun (57%)
Tahun  2005: Rp 1.313,29 triliun (47%)
Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun  (39%)
Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
Tahun 2008: Rp  1.636,74 triliun (33%)
September 2009: Rp 1.604,69 triliun (30%)
Oktober  2009: Rp 1602,19 triliun (30%)
sumber : kaskus
Monday, 8 March 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

 
 


 
 
 
 
 
 

0 komentar:
Post a Comment