Yang tak kan terlupakan

Wednesday, 10 March 2010

Lily Lotus, Sepatu Jaman Dinasti Song dan Qing



Menurut legenda, lily lotus atau sandal kaki pertama kali muncul di Cina pada abad ke-11, jaman Dinasti Song. Ketika permaisuri lahir dengan cacat kaki. Menyelamatkan masa depannya dan menghindari malu, ayahnya mengumumkan bahwa hanya wanita dengan kaki yang sangat kecil dapat benar-benar feminin dan diinginkan. Akibatnya perempuan mulai mengikat kaki mereka. Kaki yang kecil dan yang hampir tidak bisa digunakan menjadi tanda status, kecantikan, budi dan daya tarik seksual.

Hal ini membuat perempuan di cina pada saat itu berpikir bahwa untuk menjadi cantik, mereka harus mempunyai kaki yang kecil, hanya sekitar tiga inci panjangnya. trend tersebut menyebabkan banyak dr mereka sengaja membungkus kaki mereka dengan ketat dengan perban saat mereka masih berumur lima atau enam tahun. Orang2 biasa menyebutnya sebagai sepatu teratai emas. Sebuah sepatu untuk seseorang dengan kaki yang terikat dengan ukuran 140mm (5 ½ inci) panjangnya dan 24mm (1 inci) lebarnya.

Mereka mengikat kaki mereka dengan ketat hingga mematahkan jari2 kaki mereka, kemudian mereka harus berjalan dengan kondisi jari yg ditekan ke telapak kaki seperti itu. Anak2 perempuan menghabiskan sebagian besar waktu mereka menangis selama dua atau tiga tahun sampai kebal. Biasanya, prosedur pengikatan dengan pembalut tadi tetap berlangsung sampai tua.

Perempuan dengan kaki terikat tidak bisa berjalan dengan baik sama sekali, dan ketika mereka harus bekerja di ladang sering kali mereka harus merangkak. Beberapa versi awal kisah Cinderella berasal dari Cina Dinasti Sung. Dalam versi ini, inti dari cerita ini adalah bahwa Pangeran mencintai Cinderella karena ia memiliki kaki terkecil dari setiap gadis di kerajaan, sehingga sepatu hanya akan cocok dengan-gadis tersebut.

Kematian kadang menjadi bagian dari tradisi ini. Infeksi yang ditimbulkan sepanjang tahun yang disebabkan oleh tertusuknya bagian telapak kaki mereka oleh kuku kaki mereka sendiri membuat mereka juga harus membawa “penyakit” itu sepanjang tahun dan akhirnya berujung dengan kematian.


Praktek pengikatan kaki ini ternyata juga dialami oleh sebagian laki-laki Cina. Ada kepercayaan bangsa Cina, dimana anak laki-laki biasanya berumur pendek dibandingkan dengan anak perempuan. Oleh karena itu, orang tua yang sayang banget sama anak laki-lakinya berusaha “menipu” dewa dengan mendandani anak laki-laki dengan pakaian perempuan, memanjangkan rambutnya termasuk mengikat kakinya. Konon, laki-laki yang mengalami proses ini biasanya termasuk kalangan homo. Sebuah koran Cina pada tahun 1931 pernah mengungkapkan tertangkapnya seorang laki-laki dengan dandanan perempuan dengan keadaan kaki yang mengalami proses “pengikatan”.

Pertengahan tahun 1600-an tradisi ini mulai dihilangkan, sejalan dengan bangkitnya pemerintahan baru di Cina. Bahkan dengan tegas, pemerintah melarang adanya praktek “pengikatan kaki” ini. Walaupun, tidak disangkal pada tahun 1930 lily lotus ini masih ada di daerah terpencil di China. Tahun 1998, pabrik sepatu yang memproduksi "Lotus Shoes" baru saja baru berhenti berproduksi.











Helm boleh saja hadir dengan beragam merek, tipe, dan motif, namun helm tetap harus memenuhi persyaratan sebagai pelindung keselamatan kepala.

Jangan asal pilih helm karena hanya sekedar tertarik pada desain yang diberikan oleh produsen helm tersebut. Karena itu, berikut tips memilih helm yang baik.


Helm yang baik adalah helm yang menutup kepala secara penuh (full face), atau minimal hanya terbuka dibagian rahang (open face). Tipe full face memberikan perlindungan yang lebih baik dari angin, debu, air, batu, dan serangga. Tipe ini juga memberi perlindungan lebih baik kepada rahang dan gigi.

Perhatikan bagian-bagian helm. Helm yang baik harus memiliki lapisan luar yang keras (hard outer shell). Lapisan luar helm harus didesain untuk dapat pecah jika mengalami benturan, agar dampak tekanan sebelum sampai ke kepala bisa dikurangi. Bagian ini biasanya terbuat dari bahan polycarbonate.

Bila bagian luar harus keras, maka bagian dalam helm yang baik wajib tebal (inside shell or liner). Bagain yang tebal ini berfungsi meredam benturan dan gesekan, ketika helm bersentuhan dengan objek tak bergerak. Tujuannya untuk melindungi tulang belakang tengkorak Anda dari keretakkan. Bahan yang bisasnya digunakan pada lapisan ini yaitu polysyrene atau styrofoam.

Demi kenyamanan bikers, helm yang baik juga harus memiliki lapisan dalam dari kain yang lembut untuk menempatkan kepala secara pas dan tepat pada rongga helm. Pemilihan kain yang lembut dan menyerap keringat juga membuat helm tetap nyaman digunakan untuk waktu yang relatif lama.

Terakhir, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli helm yang baik yaitu, helm harus dilengkapi tali pengikat dagu (chain strap). Tali pengikat berfungsi menahan helm tetap pada posisinya melindungi kepala ketika bikers terjatuh.

0 komentar:

Post a Comment