DEBU lagi debu lagi. Ibu pasti kesal dengan kotoran yang membandel ini. Debu
berasal dari udara yang membawa kotoran sedikit demi sedikit. Tiga hari saja Ibu tidak membersihkan rumah, debu akan menempel di mana-mana. Malah kotoran ini kerap muncul di bagian-bagian rumah yang ticlak terjangkau. Sebut saja di
atas lemari, di bawah tempat tidur, hingga di suclut-suclut rumah. Agar debu di rumah berkurang, ikutilah cara berikut ini:
1. Hindari pemakaian kasur dan bantal dari kapuk. Di sinilah "istana" debu-debu itu. Coba Anda pukul kasur kapuk, pasti debu akan berterbangan. Bayangkan jika debu itu hinggap lama di rumah Anda.
2 Gunakan perabot rumah yang terbuat dari kayu atau plastik. Selain mudah dibersihkan, bahan kayu dan plastik juga tidak membuat debu-debu menempel.
3. Hilangkan debu dengan lap basah, agar tidak berterbangan dan cepat bersih. Sebaiknya hindari penggunaan sapu.
4. Bersihkan karpet seminggu sekali dengan penyedot debu dan mencucinya di tempat khusus (laundry). Jika sudah bersih dan tidak dipakai, alangkah baiknya karpet digulung dan dibungkus plastik rapat-rapat agar debu tidak menempel.
5. Minimalisasi pemasangan lukisan, gambar, dan foto yang dibingkai pigura di dinding. Debu akan menempel di tempat-tempat kecil seperti ini sementara kita sering lupa membersihkannya secara teratur.
6. Sebelurn ruangan dibersihkan, jangan menyalakan kipas angin. Karena debu akan beterbangan ke tempat lain.
7. Jangan memajang buku-buku di luar. Masukkan ke dalam lemari dan simpan rapat-rapat.
Sama seperti lukisan dan pigura, buku juga jarang dibersihkan.
8. Tanam rumput dan tanaman kecil lainnya di halaman rumah. Dengan begitu debu jalanan bisa tertahan dan tidak masuk ke dalam rumah.
9. Tutuplah pintu pada siang hari. Tanpa disadari, saat itulah debu kerap masuk, terlebih ketika matahari begitu terik.
10. Jangan menaruh barang di atas lemari. Tempat ini sering dimanfaatkan untuk menyimpan benda-benda yang jarang terpakai. Karena jarang dipakai itulah, barang jadi dihinggapi debu. Itu yang mengakibatkan bagian atas lemari sering menjadi sarang debu.
sumber : tribunkaltim
Monday, 1 February 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment